SAMIN-NEWS.com, PATI -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati berharap harga gabah petani tidak melorot kendati ada kebijakan dari pemerintah pusat yang mendatangkan beras impor. Melimpahnya beras impor itu dicemaskan akan berpengaruh terhadap harga gabah kering petani (GKP).
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin merespon pemerintah membuka keran impor beras luar negeri.
Sebagaimana diketahui pemerintah mendatangkan beras luar negeri sebesar 3,6 juta ton sepanjang tahun 2024 ini. Di sisi lain petani saat ini sedang panen raya, maka DPRD Pati khawatir harga padi petani akan anjlok.
“Kita juga merasa khawatir jika harga beras di bawah standar, harga gabah petani juga murah akan terjun bebas,” kata Ali.
Dirinya menyebut meski begitu, kebijakan ini mempunyai plus minus. Pasalnya dengan melimpahnya stok beras milik pemerintah yang nantinya akan didistribusikan melalui Bulog, tentunya akan memberi dampak terhadap stabilisasi harga beras.
Sebab, sebelumnya harga beras mengalami peningkatan yang tajam sejak awal tahun. Harga beras sampai menyentuh Rp 17 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut jika terjadi terus menerus mengakibatkan inflasi.
“Kebijakan impor beras dari pemerintah pusat ini tentunya pasokan beras di pasaran semakin banyak. Hal ini bisa mengendalikan harga beras yang sebelumnya sempat naik itu,” pungkas dia. (ADV)
