SAMIN-NEWS.com, PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) agar melakukan koordinasi kepada Bulog. Hal itu dimaksudkan supaya serapan gabah petani lokal dapat optimal.
Anggota DPRD Pati Sukarno menyatakan itu seusai pihaknya melihat serapan gabah di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati.
Dia menyatakan gabah di wilayah Gabus hanya terserap 50 persen. Kualitas gabah sendiri pecah-pecah. Kondisi ini disebabkan karena faktor terdampak banjir yang sempat merendam lahan pertanian di Kabupaten Pati. Sehingga harganya pun turun.
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong instansi terkait melakukan stabilisasi harga. Harus ada komitmen dan perhatian pemerintah terhadap petani lokal. Supaya harga gabah tetap stabil. Jika tidak, maka petani akan lebih terpuruk lagi.
“Kasihan petani jadi tolong komitmen dan berupaya menyetabilkan harga gabah. Di saat harga gabah turun dari petani dia juga harus menyerap. Jangan hanya pada saat ketika harganya naik saja,” ungkapnya.
Menurut anggota DPRD dari partai Golkar itu merosotnya harga gabah membuat para petani tidak bisa mengembalikan biaya operasional yang telah dikeluarkan. Dikatakan petani merupakan garda depan dalam ketahanan pangan.
“Paling tidak biaya operasional petani dapat tertutup. Jadi jangan sampai biaya operasional tidak tertutup malah ditambah lagi dengan harganya yang anjlok jatuh,” tambah dia. (ADV)