SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk menangani bencana kekeringan di daerah pada tahun 2024 ini. Anggaran itu disiapkan untuk menghadapi bencana tahunan tersebut.
Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan anggaran ratusan juta itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Bencana kekeringan tahun ini diprediksi tidak separah dibanding dengan tahun lalu yang sifatnya lebih kering. Berbeda halnya tahun ini diperkirakan mengalami kemarau basah.
Menurutnya dengan persiapan serta langkah antisipatif diharapkan imbasnya tidak begitu besar. Serta tidak banyak wilayah yang kekurangan pasokan air bersih.
“Salah satunya adalah dengan membuat daerah resapan air pada daerah yang rawan banjir sehingga pasokan air tersebut dapat mengurangi debit air saat banjir serta sebagai cadangan air saat musim kemarau,” katanya saat Rakor penanggulangan bencana kekeringan bersama Forkopimda Selasa (2/7/2024).
Data BPBD Kabupaten Pati saat ini terdapat desa yang sudah mengalami kekeringan yaitu Desa Tambahagung di Kecamatan Tambakromo. Untuk itu, pihaknya menekankan langkah-langkah strategis untuk meminimalisir bencana kekeringan dengan upaya responsif serta dalam penanganannya dilakukan bersama-sama.
“Berbagai upaya harus dilakukan termasuk penanaman kembali hutan yang gundul untuk membuat daerah resapan air. Jadikan penanggulangan bencana kekeringan tahun 2023 sebagai evaluasi untuk perbaikan ke depannya,” pesannya.
Di samping itu, lanjutnya saat ini pasokan air terbesar yang berada di Kabupaten Pati terdapat pada Waduk Gembong dengan volume air 90 persen. Diharapkan ini menjadi modal untuk penanganan kekeringan.
“Selain itu juga terdapat Waduk Gunung Rowo dengan volume air 60 persen sebagai cadangan air di daerah utara. Semoga ini mampu mengatasi penanggulangan kekeringan di wilayah Kabupaten Pati sebagai cadangan air saat musim kemarau,” tandasnya.
