SAMIN-NEWS.com, Hujan adalah proses di mana uap air di atmosfer mengalami kondensasi menjadi tetesan air yang cukup berat untuk turun dan menyentuh permukaan bumi. Dalam perspektif Islam, hujan dipandang sebagai anugerah dan tanda kebijaksanaan luar biasa dari Allah SWT.
Hujan yang turun dari langit sering kali sangat dinanti, terutama oleh para petani yang selama berbulan-bulan menghadapi kekurangan air dan kekeringan.
Namun, ada juga orang yang mengeluh saat hujan datang, karena mengganggu aktivitas di luar rumah. Dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa hikmah dan manfaat hujan menurut pandangan Islam:
- Hujan adalah berkah
Dalam Alquran terdapat ungkapan bahwa hujan adalah berkah. Hal ini sebagaimana difirmankan dalam kitab suci Alquran, yaitu ayat yang berbunyi :
“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS Qaaf ayat 9).
- Rahmat Allah SWT yang selalu cukup bagi makhluk-Nya
Hujan turun sebagai bentuk dari keseimbangan alam yang Allah ciptakan. Dengan turunnya hujan, air di bumi akan terpenuhi bagi seluruh makhluk-Nya. Dalam surat Az Zukhruf ayat 11, Allah berfirman:
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).”
- Dunia diciptakan dengan penuh keseimbangan
Berkaitan dengan poin sebelumnya, dimana Allah Menurunkan hujan sesuai kadar perhitungan-Nya, maka kita bisa mengambil hikmah bahwa dunia dan seisinya diciptakan dengan seimbang. Tidak ada kelebihan atau kekurangan yang diberikan Allah. Jika memang ketika hujan terjadi banjir atau bencana alam, bisa dipastikan bahwa itu adalah hasil dari kerusakan yang dilakukan manusia itu sendiri.
- Sebagai alat bersuci hamba-hamba Allah
“(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).” (QS Al Anfal 11).
- Sebagai pengingat bagi manusia
Dalam hadits dikatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW begitu khawatir pada saat muncul mendung, jangan-jangan akan datang adzab dan kemurkaan Allah SWT. Hal ini sebagaimana riwayat yang dinukilkan Aisyah RA, dia berkata :
“Jika Rasulullah SAW melihat mendung atau angin, maka raut wajahnya pun berbeda.” ‘Aisyah berkata, “Wahai Rasululah, jika orang-orang melihat mendung, mereka akan begitu girang. Mereka mengharap-harap agar hujan segera turun. Namun berbeda halnya dengan engkau. Jika melihat mendung, terlihat wajahmu menunjukkan tanda tidak suka.” Beliau pun bersabda, “Wahai ‘Aisyah, apa yang bisa membuatku merasa aman? Siapa tahu ini adalah azab. Dan pernah suatu kaum diberi azab dengan datangnya angin (setelah itu). Kaum tersebut (yaitu kaum ‘Aad) ketika melihat azab, mereka mengatakan, “Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadits tersebut, kita bisa mengambil hikmah bahwa hujan bisa bermakna bahwa kita harus selalu takut dan memohon perlindungan Allah dari murka-Nya.