
SAMIN-NEWS.com, PATI – Atik Kusdarwati Sudewo resmi menjadi Ketua Tim Penggerak (TP-PKK) Kabupaten Pati periode 2025-2030. Hal itu setelah serah terima jabatan pimpinan TP-PKK Pati, kemarin.
Dia mengatakan bahwa masa kepemimpinannya akan fokus pada pemberdayaan perempuan dan keluarga sebagai pilar utama dalam mendukung pembangunan Kabupaten Pati.
“Kami akan melanjutkan program-program yang sudah berjalan dan melakukan inovasi untuk memastikan bahwa pemberdayaan perempuan dan keluarga menjadi prioritas dalam setiap langkah kita,” ucap Atik dalam sambutannya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Pj TP-PKK Pati sebelumnya Monica Sujarwanto atas dedikasinya yang luar biasa selama menjabat. Beserta seluruh pengurus yang telah mendukung dan melaksanakan berbagai program untuk kesejahteraan masyarakat.
Atik menyebut pihaknya tidak hanya tentang memenuhi 10 Program Pokok PKK. Melainkan tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan untuk berkembang dan keluarga untuk lebih sejahtera.
Dikatakan, peran kader Posyandu dalam mendukung keberhasilan program-program pemberdayaan perempuan juga sangat penting. Terutama dalam pencegahan stunting dan pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan anak-anak.
“Kader Posyandu adalah garda terdepan dalam memberikan penyuluhan dan pemantauan. Penguatan peran mereka akan menjadi salah satu fokus utama saya agar program pemberdayaan perempuan dan keluarga benar-benar memberikan dampak yang luas dan mendalam,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra yang mewakili Bupati Pati, Sudewo
Atik Kusdarwati Sudewo Pimpin PKK Pati, Ini Komitmennya mendorong kolaborasi dan sinergi antara TP-PKK, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya dapat terus terjalin dengan baik.
“Kami berharap kolaborasi dan kerjasama yang sudah terjalin ini bisa terus diperkuat, terutama dalam mendukung akselerasi pembangunan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan keluarga,” paparnya.
Risma juga menekankan program utama harus menjadi fokus TP-PKK. Di antaranya pencegahan stunting dan pernikahan usia dini, peningkatan imunisasi anak, serta program untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.