
SAMIN-NEWS.com, PATI – Ratusan warga Sukolilo yang tergabung Forum Komunikasi Masyarakat Sukolilo (Forkomas) menggelar aksi di Mapolresta Pati pada Senin (24/2/2025). Hal ini dilakukan lantaran kekecewaan warga atas kasus pembacokan di Sukolilo yang pelakunya belum tertangkap.
Ketua Umum Forkomas, Susilo mengatakan sebelum menggelar aksi demo ini pihaknya pernah melakukan audiensi berkali-kali dengan Kapolresta Pati dan Kasat Reskrim. Saat itu dijanjikan kasus ini akan menjadi perhatian serius.
Mulanya tanggal 18 Oktober 2024 Forkomas audiensi dengan pejabat Polresta Pati. Berikutnya juga melakukan hal sama. Namun pelakunya urung juga tertangkap oleh kepolisian.
“Pernah audiensi dengan pak Kapolresta dan Kasat pak Alfan waktu itu, janji bahwa kasus pembunuhan ini adalah atensi khusus. Tetapi sampai detik ini tidak ada hasil. Kemudian pernah bertemu lagi, namun jawabannya normatif masih pengejaran pelaku,” katanya.
Lanjutnya sampai bulan Desember 2024, Forkomas memberikan ultimatum atau mendesak kepada Kasatreskrim bahwa jika sampai bulan Februari 2025 tidak ada perkembangan terkait tersangka. Maka pihaknya akan melakukan aksi.
Di samping itu, Forkomas kata Susilo pihaknya juga akan melakukan langkah praperadilan.
“Makanya hari ini kita Forkomas kita buktikan, bahwa opsi demo kita laksanakan. Dan untuk praperadilan biar lawyer (pengacara) kami yang menangani. Entah jadi atau tidak ya bukan urusan kami. Tapi kita sudah menepati janji,” terangnya.
Susilo mengungkapkan bahwa pembacokan terjadi di pasar malam pada Kamis (12/9/2024). Atas kejadian itu ada dua orang yang menjadi korban, yakni Helmi Saputra (23) dan Damas Adi Prasetyo (22). Akibatnya nyawa Damas tak tertolong akibat terkena tusukan. Sedangkan Helmi mengalami luka tusuk dan dirawat di Puskesmas Sukolilo.
Oleh sebab itu, Forkomas merasa kecewa sebab jauh-jauh hari sudah diberikan ultimatum justru Kasat Reskrim dipindahtugaskan. Ia menilai waktu enam bulan bukan waktu yang cukup lama untuk menemukan pelaku.
“Korban pembacokan, mas Damas dan mas Helmi. pembacokan itu terjadi malam muludan. Sudah enam bulan kejadian itu. Dan belum ada penangkapan, berarti lelet kan,” tuturnya.
Sekretaris Forkomas, Laprianto menambahkan tadi pihaknya diajak audiensi oleh Kasat Reskrim yang baru, AKP Heri Dwi Utomo. Yang mana jawabannya tetap sama, normatif.
“Kami sangat kecewa, masak dari 11 tersangka, kok baru dua. Itu kan kasusnya sudah lama, sudah enam bulan. Seakan-akan, mohon maaf bahasa kasarnya lelet, kurang sat set. Itu kan udah lama,” ucapnya.
Maka dari itu, Forkomas akan tetap mengawal kasus ini agar kasus ini terselesaikan dengan baik.
“Makanya kami tetap mengawal kasus ini agar kasus ini terselesaikan dengan baik. Yang masuk BAP 11 orang, tetapi tersangka utamanya 4. Untuk saat ini daftar pencarian orang sementara yang kami minta atas nama inisial Y dan R,” pungkasnya.