Warga Desa Dongos Menagih Janji Pengaspalan Jalan Dongos, Jembatan Juga Mulai Bolong-Bolong

SAMIN-NEWS.com, Pada bulan Februari, ketidakpuasan masyarakat Dongos mulai tampak jelas ketika kondisi jalan yang rusak semakin memprihatinkan, sehingga jalan tersebut dijuluki “arung jeram” oleh warga setempat. Keadaan ini mendorong aksi simbolis berupa pembuatan banner dengan tulisan provokatif sebagai wujud kecaman atas infrastruktur yang ditinggalkan. Selanjutnya di tengah keresahan tersebut, warga tak tinggal diam dengan mengadakan aksi lanjutan pada tanggal 15 April 2025 mereka melancarkan aksi penanaman 8 pohon pisang disertai spanduk sebagai tanda tuntutan agar pihak berwenang segera memperbaiki jalan yang mengancam keselamatan pengguna jalan.

Aksi tersebut kemudian membuka peluang bentuk komunikasi yang lebih luas memunculkan janji-janji perbaikan yang telah diucapkan. Setelah penanaman pohon pisang itu, pihak terkait cepat bergerak dengan melakukan perbaikan sementara,tahap awal berupa penghamparan batu kricak sebagai dasar sebelum proses pengaspalan.Material agregat kasar telah didistribusikan dan dipadatkan menggunakan mini bulldozer pada saat itu juga. sebuah langkah yang disampaikan langsung oleh bapak Sholeh, perwakilan warga RT 03 RW 04. Tindakan ini tidak hanya menunjukkan respons awal dari pengelola infrastruktur, tetapi juga memperkuat tuntutan warga agar perbaikan diselesaikan secara tuntas dan berkelanjutan demi keselamatan serta kenyamanan seluruh masyarakat Dongos dalam melintasi jalan tersebut.

Lanjutnya  bapak sholeh mengatakan, pohon-pohon tersebut tidak boleh dicabut sebelum perbaikan selesai, sehingga sekaligus menjadi bukti komitmen warga dan sebagai pengingat agar infrastruktur segera dibenahi. Tindakan awal yang dilakukan berupa penghamparan batu kricak sebagai dasar persiapan pengaspalan, dengan material agregat kasar yang telah didistribusikan dan dipadatkan menggunakan mini bulldozer. Langkah ini disambut positif oleh warga setempat yang merasa adanya angin segar dengan respons awal tersebut, meskipun sebagian masyarakat masih bertanya-tanya mengapa perbaikan langsung tidak dilanjutkan dengan pengaspalan, menandakan bahwa ini masih merupakan tahap awal dari upaya perbaikan infrastruktur yang lebih menyeluruh.

Pada tanggal 15 April, saat pelaksanaan program perbaikan sementara, pihak berwenang memberikan janji untuk melanjutkan tahap perbaikan berikutnya, yakni Lapen (lapis penetrasi macadam), yang seharusnya dimulai pada Senin, 21 April. Janji tersebut disampaikan dengan harapan bahwa setelah fondasi awal menggunakan batu kricak dan material agregat kasar, jalan akan segera mendapatkan lapisan pengaspalan yang membuatnya kembali jalan yang mulus. Warga telah menunggu dengan penuh harapan karena sudah lelah menghadapi kondisi jalan yang rusak dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Namun, pada hari Selasa, 22 April, tahap perbaikan lapen belum dilaksanakan sesuai janji yang telah disampaikan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang semakin menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap komitmen terhadap pihak terkait. Sebagian warga mulai merasakan kekecewaan yang mendalam karena janji perbaikan lanjutan belum terealisasi, yang menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi dan keseriusan pengelolaan jalan rusak yang sempat viral tersebut. Kejadian ini memantik titik kritis, yang menuntut adanya  tindakan nyata agar kepercayaan serta keamanan seluruh warga dapat segera dipulihkan.

Ternyata tidak hanya jalan yang bermasalah, namun jembatan di area tersebut juga menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius. Setelah perbaikan sementara pada jalan selesai, kondisi jembatan malah  terdapat banyak lubang yang muncul secara tiba-tiba. Kini, jembatan tersebut hanya dapat dilewati oleh kendaraan di setengah sisinya, di mana mobil sudah tidak dapat melintas dengan aman, sedangkan motor hanya bisa melintasi bagian samping yang sempit, menambah kekhawatiran dan menyulut keresahan di kalangan warga.

Merespons kondisi yang memprihatinkan ini, warga melakukan inisiatif dengan membuat banner bertuliskan “JALAN INI SEDANG DIPERBAIKI TAPI BOHONG.” Aksi ini dilakukan dengan harapan informasi mengenai kerusakan jembatan yang semakin parah dapat segera viral dan menarik perhatian publik khususnya. Langkah simbolis tersebut menjadi motivasi bagi pihak terkait untuk menepati janji perbaikan, mengingat kondisi jembatan yang semakin menunjukkan ketidaksiapan dalam penanganan infrastruktur penting bagi mobilitas masyarakat.

Semboyan “No Viral No Justice” semakin menegaskan tuntutan warga untuk keadilan dan perhatian serius terhadap perbaikan jalan dan jembatan. Dengan aksi dan pesan yang kuat ini, diharapkan pihak berwenang segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan infrastruktur secara sigap, sehingga keselamatan serta kenyamanan seluruh pengguna jalan dapat terjamin.

Kondisi jalan dan jembatan di Dongos yang tidak layak pakai telah membawa dampak serius pada mobilitas dan keselamatan masyarakat, meskipun telah dilakukan langkah perbaikan sementara. Jalan yang pernah dijuluki “arung jeram” dan sekarang muncul jembatan yang hanya bisa dilewati setengah sisinya menjadi bukti nyata tingkat keseriusan pemeliharaan infrastruktur yang seharusnya mendukung aktivitas warga. Segala bentuk perbaikan yang belum komprehensif dan penundaan tahap lanjutan menambah daftar masalah yang harus segera diselesaikan agar kepercayaan masyarakat tidak semakin terkikis.

Keperluan perbaikan menyeluruh sangat perlu diutamakan, ditambah dengan pengawasan yang konsisten agar tidak terjadi lagi penundaan dari pihak berwenang. Teori aksi massa Tan Malaka mengajarkan bahwa revolusi timbul dengan sendirinya sebagai hasil dari berbagai macam keadaan, dan situasi ini menuntut kesadaran kolektif warga untuk terus mengawasi, menyuarakan pendapat, dan menuntut tindakan nyata. Mari kita bersatu, menuntut pihak terkait untuk segera menepati janji perbaikan, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat demi keselamatan dan kemajuan bersama.

Penulis : Ahmad Ridho Wicaksono (Warga Dongos Setempat)

Previous post Gubernur Jateng Komitmen Prioritaskan Penuhi Hak Disabilitas
Next post Ikuti IPPA Fest, Lapas Pati Sajikan Nastar Buatan Warga Binaan

Tinggalkan Balasan

Social profiles